Kamis, 25 November 2010

Wewenang, Delegasi, dan Desentralisasi

PENGERTIAN
Wewenang secara bijaksana merupakan factor kritis bagi efektivitas organisasi
Pengertian, Kekuasaan Dan Pengaruh
Wewenang (authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu/ memerintah orang lain untuk melakukan atau melakukan sesuatu sesuai agar tercapai tujuan tertentu.

Ada 2 pandangan yang saling berlawanan mengenai sumber wewenang :
Teori Formal / Pandangan Klasik, menyatakan : Wewenang adalah dianugerahkan, karena seseorang diberi / dilimpahi /diwarisi hal tersebut. Teori ini menganggap bahwa wewenang berasal dari tingkat masyarakat yang paling tinggi.
Teori Penerimaan / acceptance theory of authority, menyatakan : Kunci dasar wewenang ada dalam yang dipengaruhi (influence) bukan yang menpengaruhi, jadi wewenang itu ada / tidak tergantung pada penerima (receiver). Teori ini menyanggah pendapat bahwa wewenang seseorang timbul bila hal itu diterima oleh kelompok / individu kepada siapa wewenang tersebut dijalankan.
Kekuasaan sering dicampur adukkan dengan wewenang. Meskipun keduanya sering ditemui bersama tetapi mereka berbeda. Wewenang tanpa kekuasaan / kekuasaan tanpa Wewenang akan menyebabkan konflik dalam organisasi. Wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu
Kekuasaan (power) adalah kemampuan untuk melakukan hak tersebut. / kemampuan untuk mempengaruhi individu, kelompok, keputusan / kejadian.

Menurut Amitai Etzioni, seseorang pemimpin dapat mempengaruhi prilaku dari hasil :
1. Kekuasaan posisi (position power), didapat dari wewenang formal suatu organisasi
2. Kekuasaan pribadi (personal power), di lain pihak, didapat dari para pengikut dan didasarkan atas seberapa besar para pengikut mengagumi, respek dan merasa terikat kepada seseorang pemimpin
Sumber-sumber kekuasaan :
1. Kekuasaan balas jasa (reward power), berasal dari sejumlah balas jasa positif
2. Kekuasaan paksaan (coercive power), berasal dari perkiraan yang dirasakan orang bahwa hukuman akan diterima bila mereka tidak melaksanakan perintah
3. Kekuasaan sah (legitimate power), berasal dari nilai-nilai intern yang mengemukakan hamwa seseorang pemimpin mempunyai hak sah untuk mempengaruhi bawahan
4. Kekuasaan pengendalian informasi (control of information), berasal dari pengetahuan dimana orang lain tidak mempunyainya
5. Kekuasaan panutan (referent power), berasal dari identifikasi orang-orang dengan seorang pimpinan dan menjadikan pemimpin itu sebagai panutan / simbol
6. Kekuasaan ahli (expert power), merupakan hasil dari keahlian / ilmu pengetahuan seorang pimimpin dalam bidangnya dimana pemimpin tersebut ingin mempengaruhi orang lain.
Tanggung jawab (responsibility) adalah kewajiban untuk melakukan sesuatu yang timbul bila seseorang bawahan menerima wewenang manajer untuk mendelegasikan tugas / fungsi tertentu.
Akuntabilitas (accountability) adalah factor di luar individu dan perasaan pribadinya yang berkenaan dengan kenyataan bahwa bawahan akan selalu diminta pertanggung jawabannya atas pemenuhan tanggung jawab yang dilimpahkan kepadanya.


STRUKTUR LINI DAN STAF
Struktur merupakan individu / kelompok (terdiri para ahli) dalam struktur organisasi yang fungsi utamanya memberikan sarana dan pelayanan kepada fungsi lini
Ada 2 tipe staf :
1. Staf pribadi , dibentuk untuk memberikan saran,bantuan dan jasa kepada seorang manajer (individual)
2. Staf spesialis, disebut sebagai “asisten pribadi” /”asisten staf” untuk memberikan saran,bantuan dan melayani seluruh lini dan unsur organisasi, disebut spesialis karena fungsinya sempit dan membutuhkan keahlian khusus

WEWENANG LINI, STAF DAN FUNGSIONAL
Wewenang Lini (line authority) adalah wewenang dimana atasan melakukannya atas bawahannya langsung
Wewenang Staf (staff authority) adalah hak yang dipunyai oleh satuan-satuan sataf / para spesialis untuk menyarankan, member rekomendasi / konsultasi kepada personalia lini
Wewenang Staf Fungsional (functional staff authority) adalah hubungan terkuat yang dapat dimiliki staf dengan satuan-satuan lini

Sumber Konflik Lini-Staf
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan berbagai konflik di antara departemen dan orang-orang lini dan staf :
1. Perbedaan umur dan pendidikan
2. Perbedaan tugas
3. Perbedaan sikap
4. Perbedaan posisi

DELEGASI WEWENAG
Delegasi adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab formal kepada orang lain untuk melaksanakan kegiatan tertentu
Delegasi wewenang adalah proses di mana para manajer mengalokasikan wewenang ke bawah kepada orang-orang yang melapor kepadanya

Pedoman Klasik Untuk Delegasi Efektif :
1. Prinsip scalar, dalam proses pendelegasian harus ada garis wewenang yang jelas karena akan membuat anggota organisasi lebih mudah untuk mengetahui :
a. Kepada siapa dia dapat mendelegasikan
b. Dari siapa dia akan menerima delegasi
c. Kepada siapa dia harus memberikan pertanggung jawaban
2. Prinsip kesatuan perintah, menyatakan bahwa setiap bawahan dalam organisasi seharusnya melapor hanya kepada seorang atasan
3. Tanggung jawab dan akuntabilitas, menyatakan bahwa :
a. Agar organisasi dapat menggunakan sumber dayanya dengan lebih efisien
b. Konsekuensi wajar peranan tersebut adalah bahwa setiap individu dalam organisasi untuk melaksanakan tugas yang dilimpahkan kepadanya secara efektif
c. Bagian penting dari delegasi tanggung jawab dan wewenang adalah akuntabilitas penerimaan tanggung jawab dan wewenang berarti individu juga setuju untuk menerima tuntutan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas
Penaggulangan Hambatan-Hambatan Delegasi
Louis Allen mengmukakan 6 teknik khusus untuk membantu manajer melakukan delegasi dengan efektif :
1. Tetapkan tujuan
2. Tegaskan tanggung jawab dan wewenang
3. Berikan motivasi kepada bawahan
4. Meminta penyelesaian kerja
5. Berikan latihan
6. Adakan pengawasan yang memadai

SENTRALISASI vs DESENTRALISASI
Faktor penting untuk menentukan efektivitas organisasi adalah derajat sentralisasi / desentralisasi
Sentralisasi adalah pemutusan kekuasaan dan wewenang pada tingkatan atas suatu organisasi
Desentralisasi adalah penyebaran / pelimpahan secara meluas kekuasaan dan pembuatan keputusan ketingkatan-tingkatan organisasi yang lebih rendah

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Derajat Desentralisasi :
1. Filsafat manajement
2. Ukuran dan tingkat pertumbuhan organisasi
3. Strategi dan lingkungan organisasi
4. Penyebaran geografis organisasi
5. Tersedianya peralatan pengawasan yang efektif
6. Kualitas manajer
7. Keanekaragaman produk dan jasa
8. Karakteristik-karakteristik organisasi lainnya



Sumber By www.google.com Dan lain lain
Terima Kasih

Sabtu, 20 November 2010

KOORDINASI


KOORDINASI
Kebutuhan akan Koordinasi
Untuk melihat kemampuan seorang manajer sebagai pemimpin ( atasan )dalam  melakukan koordinasi dilihat dari besar kecilnya jumlah bawahanyang ada dalam tanggung jawabnya, yang dikenal sebagai rentang manajemen.Koodinasi dibutuhkan sekali oleh para karyawannya,sebab tanpa koordinasi setiapkaryawan tidak mempunyai pegangan mana yang harus diikuti, sehingga akanmerugikan organisasi itu sendiri.
Dengan koordinasi diharapkan keharmonisan atau keserasian seluruhkegiatan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Sehingga tiap departemen atauperusahaan atau bagian menjadi seimbang dan selaras. Koordinasi merupakan usaha untuk menciptakan keadaan yang berupa tiga S,yaitu serasi,selaras dan seimbang.Kebutuhan koordinasi tergantung pada sifat dan kebutuhan komunikasi dalampelaksanaan tugas dan derajat ketergantungan dari tiap satuan pelaksanaan.

Masalah masalah pencapaian Koordinasi yang efektif

1.      Perbedaan dalam orientasi terhadap tujuan tertentu.
Para anggota dari departemen yang berbeda mengembangkan pandangan-pandangan mereka sendiri tentang bagaimana cara mencapai kepentingan organisasi yang baik.
2.      Perbedaan dalam oriantasi waktu
Manajer akan lebih memperhatikan masalah-masalah yang harus dipecahkan segera atau dalam periode waktu pendek. Bagian penelitian dan pengembangan lebih terlibat dengan masalah-masalah jangka panjang.
3.      Perbedaan dalam orientasi antar pribadi.
Kegiatan produksi memerlukan komunikasi dan pembuatan keputusan yang cepat agar prosesnya lancar, sedang bagian penelitian dan pengembangan mungkin dapat lebih santai dan setiap orang dapat mengemukakan pendapat serta berdiskusi satu dengan yang lain.
4.      Perbedaan dalam formalitas struktur.
Setiap tipe satuan dalam organisasi mungkin mempunyai metoda-metoda dan standar-standar yang berbeda untuk mengevaluasi program terhadap tujuan dan untuk balas jasa bagi karyawan.

Pendekatan pendekatan untuk mencapai koordinasi yang efektif

Komunikasi adalah kunci koordinasi yang efektif. Koordinasi secara langsung tergantung pada perolehan, penyebaran dan pemrosesan informasi. Semakin besar ketidakpastian tugas yang dikoordinasi, semakin membutuhkan informasi. Pada dasarnya koordinasi merupakan pemrosesan informasi.

Meningkatkan koordinasi potensial
            Meningkatkan koordinasi potensial menjadi diperlukan bila bermacam-macam satuan organisasi menjadi saling tergantung dan lebih luas dalam ukuran dan fungsi.  Koordinasi ini dapat di tingkatkan melalui dua cara, yaitu :
  1. Sistem informasi vertikal.
Adalah peralatan melalui mana data disalurkan melewati tingkatan-tingkatan organisasi. Komunikasi dapat terjadi di dalam atau di luar rantai perintah. Sistem informasi manajemen telah dikembangkan dalam kegiatan-kegiatan seperti pemasaran, keuangan, produksi, dan operasi-operasi internasional untuk meningkatkan informasi yang tersedia bagi perencanaan, koordinasi, dan pengawasan.
2.      Hubungan-hubungan lateral (harizontal).
Melalui pemotongan rantai perintah, hubungan-hubungan lateral membiarkan informasi dipertukarkan dan keputusan dibuat pada tingkat hirarki dimana informasi yang dibutuhkan ada.

 Terima Kasih
Sumber By www.google.com Dan lain lain :)

Jumat, 19 November 2010

PENGORGANISASIAN


1. Pengorganisasian
a. Pengertian pengorganisasian
Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pengertian Pengorganisasian.
Seperti telah diuraikan sebelumnya tentang Manajemen, Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.
Pengertian Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.
b. Teori teori Organisasi
a.       Scientific Management : Penggantian metode dari pekerjaan ditentukan secara ilmiah.
b.      Prisip prinsip Organisasi : Pembagian kerja/spesialisasi.
c.       Birokasi : Adanya pembagian kerja
d.      Perencanaan Rasional : Tujuan utama perusahaan adalah Ekonomis
2. Sruktur Organisasi
a. Bentuk bentuk Organisasi
1.Bentuk Organisasi Garis
Bentuk ini merupakan bentuk organisasi paling tua dan paling sederhana. Bentuk organisasi diciptakan oleh Henry Fayol. Biasa juga disebut dengan organisasi militer dimana cirinya adalah struktur organisasi ini relatif kecil, jumlah karyawan yang relatif sedikit, saling kenal, dan spesialisai kerja yang belum begitu rumit dan tinggi.
2. Bentuk Organisasi Fungsional
Bentuk ini merupakan bentuk dimana sebagian atau segelintir pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jelas karena setiap pimpinan berwenang memberikan komando pada bawahannya. Bentuk ini dikembangkan oleh FW Taylor.
3. Bentuk Organisasi Garis dan Staff
Bentuk ini umumnya dianut oleh organisasi besar, daerah kerja yang luas, mempunyai bidang tugas yang beraneka dan rumit serta jumlah karyawan yang banyak. Bentuk ini diciptakan oleh Harrington Emerson
3. Departementasi
a. Departementasi Fungsional
                Departemen fungsional meliputi Departemen Penjualan, Departemen Pembelian, Departemen Sumber Daya Alam, dan Departemen Keuangan.
b. Departemen Devisional
            Pembagian divisi atas dasar produk, wilayah, langganan dan proses. Kebaikan dari Departemen Devisinal adalah pekerjaan lebih mudah dikoordinasikan dan prestasi kerja yang tinggi, serta kualitas dan kecepatan pembuat keputusan meningkat.
c. Organisasi Proyek dan Metrik
            Metrik perangkat lunak mengacu pada suatu jangkauan luas pengukuran perangkat lunak computer. Pengukuran dapat diteraperangkat kerasan pada proses perangkat lunak guna mengembangkannya dengan dasar yang kontinu. Pengukuran dapat digunakan di seluruh proyek perangkat lunak untuk membantu perhitungan, control kualitas, perkiraan produktivitas, dan control proyek. Akhirnya, ppengukuran dapat digunakan oleh perekayasa perangkat lunak untuk membantu memperkirakan kualitas produk kerja teknis untuk membantu mengambil keputusan taktis pada saat proyek sudah berjalan.

Terima Kasih :)
Sumber by www.google.com Dan Lain lain

           

Kamis, 18 November 2010

PERENCANAAN

Proses Perencanaan

Pengertian Perencanaan
Perencanaan adalah menyeleksi dan menghubungkan pengetahuan, fakta dan imajinasi serta asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan memformulasikan hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batas batas yang dapat diterima dan digunakan dalam penyelesaian perencanaan.

Tahap Dasar Perencanaan

Tahap pertama :Menetapkan keadaan saat ini.
Tahap kedua :Merumuskan keadaan saat ini.
Tahap ketiga :Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan.
Tahap keempat :Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan.

Rencana Operasional

Perencanaan operasional: kebutuhan apa saja yang harus dilakukan untuk mengimplementasikan perencanaan strategi untuk mencapai tujuan strategi tersebut. Lingkup perencanaan ini lebih sempit dibandingkan dengan perencanaan strategi.
Perencanaan operasional yang khas :
1. Production Plans : Perencanaan yang berhubungan dengan metode dan teknologi yang dibutuhkan dalam pekerjaan
2. Financial Plans : Perencanaan yang berhubungan dengan dana yang dibutuhkan untuk aktivitas operasional
3. Facilites Plans : Perencanaan yang berhubungan dengan fasilitas & layaout pekerjaan yang dibutuhkan untuk mendukung tugas.
4. Human Resource Plans : berhubungan dengan rekruitmen, penyeleksian dan penempatan orang-orang dalam berbagai pekerjaan.

Perencanaan Strategi

Perencanaan Strategi : Kebutuhan jangka panjang dan menentukan komprehensif yang telah diarahkan.
Menentukan tujuan untuk organisasi kegiatan apa yang hendak diambil sumber-sumber apa yang diperlukan untuk mencapainya.
Tahap perencanaan strategi:
1. identifikasi tujuan dan sasaran
2. penilaian kinerja berdasar tujuan dan sasaran yang ditetapkan
3. penentuan perencanaan strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran
4. implementasi perencanaan strategi
Penetapan Tujuan

Misi dan Tujuan Organisasi

Misi merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan organisasi dan sasaran yang ingin dicapai. Pernyataan misi membawa organisasi kepada suatu fokus. Misi menjelaskan mengapa organisasi itu ada, apa yang dilakukannya, dan bagaimana melakukannya.
Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh organisasi agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan pernyataan misi tersebut, diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal organisasi dan mengetahui peran dan program-programnya serta hasil yang akan diperoleh dimasa mendatang.
Tujuan organisasi merupakan keadaan atau tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi di waktu yang akan datang melalui kegiatan organisasi.
Fungsi-fungsi tujuan:
1.Sebagai dasar bagi organisasi untuk mencapai hasil akhir.
2.Sumber legitimasi guna mendapat sumber daya.
3.Standart pelaksanaan.
4.Sumber motivasi
5.Dasar rasional pengorganisasian.
Fungsi Tujuan
1.pedoman bagi kegiatan, melalui penggambaran hasil akhir diwaktu yang akan datang. Memberikan arah dan pemusatan kegiatan organisasi mengenai apa yang harus atau tidak dilakukan.
2. sumber legitimasi, melalui pembenaran kegiatan-kegiatannya. Akan meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan berbagai sumber daya dan dukungan dari lingkungan sekitarnya.
3. standar pelaksanaan, memberikan standar langsung bagi penilaian pelaksanaan kegiatan (prestasi organisasi).
4. sumber motivasi, karena sering memberikan insentif bagi para anggota.
5. dasar rasional pengorganisasian, karena antara tujuan dan struktur organisasi saling berinteraksi dalam kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan.

Pembuatan Keputusan

Tipe tipe keputusan
Pengambilan keputusan ( Decision making) : adalah tindakan manajemen dalam pemilihan alternative untuk mencapai sasaran.
Keputusan dibagi dalam 3 tipe :
1.Keputusan terprogram/keputusan terstruktur : keputusan yg berulang2 dan rutin, sehingga dapat diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada manjemen tingkat bawah.

2.Keputusan setengah terprogram : keputusan yg sebagian dpt diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tdk terstruktur. Keputusan ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan serta analisis yg terperinci.

3.Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur : keputusan yang tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tdk terstruktur tidka mudah untuk didapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar. Pengalaman manager merupakan hal yang sangat penting didalam pengambilan keputusan tidak terstruktur. Keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain adalah contoh keputusan tdk terstruktur yg jarang terjadi.

Proses Pembuatan Keputusan
1. Pemahaman dan Perumusan Masalah
Manajer harus dapat menemukan masalah apa yang sebenarnya, dan menentukan bagian-bagian mana yang harus dipecahkan dan bagian mana yang seharusnya dipecahkan.
2. Pengumpuland an Analisa Data yang Relevan
Setelah masalahnya ditemukan, lalu ditentukan dan dibuatkan rumusannya untuk membuat keputusan yang tepat.
3. Pengembangan Alternatif
Pengembangan alternatif memungkinkan menolak kecenderungan membuat keputusan yang cepat agar tercapai keputusan yang efektif.
4. Pengevaluasian terhadap alternatif yang digunakan
Menilai efektivitas dari alternatif yang dipakai, yang diukur dengan menghubungkan tujuan dan sumber daya organisasi dengan alternatif yang realistic serta menilai seberapa baik alternatif yang diambil dapat membantu pemecahan masalah.
5. Pemilihan Alternatif Terbaik
Didasarkan pada informasi yang diberikan kepada manajer dan ketidak sempurnaan kebijaksanaan yang diambil oleh manajer.
6. Implementasi Keputusan
Manajer harus menetapkan anggaran, mengadakan dan mengalokasikan sumber daya yang diperlukan, serta memperhatikan resiko dan ketidak puasan terhadap keputusan yang diambil. Sehingga perlu dibuat prosedur laporan kemajuan periodic dan mempersiapkan tindakan korektif bila timbul masalah baru dalam keputusan yang dibuat serta mempersiapkan peringatan dini atas segala kemungkinan yang terjadi.
7. Evaluasi atas Hasil Keputusan
Implementasi yang telah diambil harus selalu dimonitor terus-menerus, apakah berjalan lancar dan memberikan hasil yang diharapkan.

sumber :www.google.com dan lain lain

Rabu, 03 November 2010

Manajemen Umum


Manajemen Umum

Pengertian Manajemen Umum
Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menetukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.

Tingkatan manajemen

Dilihat dari tingakatan organisasi, manajemen dibagi dalam 3 tingkatan yaitu:
1. Manajemen Puncak (Top Management)
Manajer bertaggungjawab atas pengaruh yang ditmbulkan dari keputusan-keputusan manajemen keseluruhan dari organisasi. Misal: Direktur, wakil direktur, direktur utama. Keahlian yang dimiliki para manajer tinggkat puncak adalah konseptual, artinya keahlian untuk membuat dan mmerumuskan konsep untuk dilaksanakan oleh tingkatan manajer dibawahnya. Misal:
2. Manajemen Menengah (Middle Management)
Manajemen menengah harus memeiliki keahlian interpersonal/manusiawi, artinya keahlian untuk berkomunikasi, bekerjasama dan memotivasi orang lain. Manajer bertanggungjawab melaksanakan reana dan memastikan tercapainya suatu tujuan. Misal: manajer wilayah, kepala divisi, direktur produk.
3. Manajemen Bawah/Lini (Low Management)
Manager bertanggung jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh para manajer yang lebih tinggi. Pada tngkatan ini juga memiliki keahlian yaitu keahlian teknis, atrinya keahlian yahng mencakup prosedur, teknik, pengetahuan dan keahlian dalam bidang khusus.
Teori Evolusi Manajemen
  1. Aliran Manajemen Ilmiah : menerangkan secara ilmiah metode terbaik untuk melaksanakan tugas apapun, dan untuk menyeleksi, melatih , dan memotivasi pekerja
  2. Teori Organisasi Klasik : Menumbuhkan kebutuhan untuk menemukan pedoman pengelolaan organisasi kompleks.
  3. Aliran Tingkah Laku : muncul sebagai akibat dari pendekatan klasik tidak berhasil mencapai produksi efisien dan harmoni di tempat kerja yang memadai
  4. Aliran Ilmu Manajemen : Pendekatan masalah manajemen dengan penggunaan teknik matematik untuk membuat model, menganalisis, dan menyelesaikan.
  5. Pendekatan Sistem : Pandangan organisasi sebagai sistem yang dipersatukan dan diarahkan dari bagian bagian yang saling berkaitan.
Lingungan Manajemen

Manajemen tidak lepas dari masalah lingkungan yg dihadapi oleh seorang manager .Perbedaan dan kondisi lingkungan akan berpengaruh terhadap konsep dan teknik serta keputusan yg akan diambil. Sebagai seorang manager tidak harus memperhatikan lingkungan usahanya atau intern saja, tapi juga harus bisa mengantisipasi lingkungan di luar perusahaanya atau ekstern.
Untuk mencapai tujuan organisasi tidak lepas dari lingkungan ekstern yg terjadi, apa lagi bagi organisasi atau perusahaan yg menghasilkan barang-barang yg dibutuhkan oleh konsumen. Oleh karena itu manajer harus memperhatikan dan mempertimbangkan unsur-unsur serta kekuatan-kekuatan lingkungan ekstern dalam setiap manajemen.

Faktor-faktor Eksternal Mikro dan Makro
Lingkungan ekstern atau eksternal terdiri atas unsure-unsur yg berada di luar organisasi, dimana unsur-unsur ini tidak dapat dikendalikan dan diketahui terlebih dahulu leh manajer, disamping itu akan mempengaruhi manajer di dalam pengambilan keputusan yg akan dibuat. Unsur-unsur lingkungan ekstern organisasi contohnya yaitu :
• Perubahan Perekonomian
• Peraturan Pemerintah
• Prilaku Konsumen
• Perkembangan Teknologi
• Dan Politik.
Lingkungan ekstern dibagi menjadi dua yaitu :
• MIKRO : Lingkungan yg mempunyai pengaruh langsung terhadap kegiatan manajemen yg terdiri atas penyedia, langgana, para pesaing, lembaga perbankan, dan bukan bank .
• MAKRO : Lingkungan yg mempunyai pengaruh tidak langsung, seperti kondisi perekonomian, perubahan teknologi, politk, dan sosial.





Sumber  :www.goolge.com dan lain lain!


 
Copyright © 2010 y u g o :D | Design : Noyod.Com